TRIBUNNEWS.COM – Anggota Komisi VIII DPR RI, Bukhori Yusuf mengimbau pemerintah Indonesia harus transparan dalam penanganan virus corona atau Covid-19.
Mengingat penyebaran virus corona terus meluas ke berbagai negara sejak mewabah pada akhir Desember 2019.
Dan hingga kini Indonesia masih menyatakan bersih dari virus tersebut.
Melihat hal ini, Bukhori menuturkan pemerintah perlu terbuka kepada publik soal kenyataan yang sebenarnya.
Pernyataan ini ia sampaikan dalam program APA KABAR INDONESIA MALAM yang dikutip dari YouTube Talk Show tvOne, Minggu (1/3/2020).
“Jadi Saya pikir bahwa maslah Covid-19 ini sudah menjadi sesuatu yang perhatian dunia,” ujarnya.
“Seharusnya pemerintah Indonesia ini lebih transparan untuk menjelaskan tentang keadaan yang hakikatnya,” imbuh Bukhori.
Menurutnya, hal ini perlu dilakukan agar masyarakat memiliki persiapan-persiapan dan antisipasi yang lebih baik.
“Bahkan kemudian kesadaran-kesadaran itu, tidak harus menunggu dari instruksi pemerintah,” kata Bukhori.
Lebih lanjut Bukhori meuturkan tentang keraguannya terhadap klaim pemerintah yang menyatakan Indonesia belum terpapar virus corona.
Melihat beberapa negara asing yang memberikan pembatasan untuk warga negaranya ke Indonesia.
“Agak Sulitnya kalau dikatakan kita zero tidak ada (virus corona),” ujarnya.
“Karena misalnya Singapura juga sudah memberikan pembatasan untuk berpergian ke Indonesia mulai tanggal 25 Februari 2020 kemarin,” ujarnya.
Artinya mereka tidak percaya klaim pihak Indonesia yang menyatakan nol kasus terhadap virus corona.
Lebih lanjut, ia menyinggung soal kebijakan Arab Saudi yang menghentikan layanan umrah sementara bagi jemaah asal Indonesia.
“Adapun yang terakhir adalah penghentian umrah yang secara tiba-tiba ini,” ujarnya.
“Kalau misalnya kita zero terhadap Covid-19 seharusnya Indonesia bisa memberikan penjelasan dan upaya advokasi yang kuat kepada Arab Saudi,” ungkap Bukhori.
Sehingga ia meminta agar pemerintah lebih teliti dalam memastikan warganya tidak terjangkit virus tersebut.
Jangan sampai, Indonesia kecolongan karena tidak dapat mendeteksi virus corona dengan baik.
“Jangan sampai sudah mewabah baru bergerak, saya sendiri berharap virus ini tidak ada di negara kira,” Ujarnya yang dikutip dari Tribunnews.com.
Ketua Terpilih Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), M Adib Khumaidi menegaskan bahwa Indonesia mampu mendeteksi virus corona Wuhan ini.
Menurut penuturannya, pemeriksaan terkait virus tersebut sudah sesuai dengan standar WHO (World Health Organization).
“Indonesia cukup mampu menangani virus corona,” ujarnya yang dikutip dari YouTube Kompas tv, Minggu (1/3/2020).
“Pada saat kami nyatakan terkait kemungkinan Covid-19 maka ada pemeriksaan spesimen yang dilakukan melaui proses di laboratorium yang difasilitiasi biomokuler,” jelasnya.
“Dalam hal in ada tiga tempat, yakni Blitbang Kementerian Kesehatan, Eijkman, dan Institute Tropical Disease Universitas Airlangga,” Imbuh Adib.
Langkah selanjutnya, sample-sample tersebut kemudian diperiksa.
Ia juga menuturkan alat pemeriksaan yang dimiliki Indonesia sudah sama dengan yang dimiliki Jepang dan China.
“Kalau kemudian ada pertanyaan apakah proses tersebut memadahi atau tidak, saya kira itu pernah dijawab oleh satu di antara profesor di Eijkman, dimana mereka menyatakan memiliki fasilitas untuk itu” kata Adib.
“Jadi kami dari IDI ya percaya kalau proses sudah dilakukan dengan benar,” tegasnya. (*)
https://www.jpnn.com/news/bukhori-pks-meragukan-status-indonesia-tanpa-virus-corona
http://www.teropongsenayan.com/109882-fpks-desak-pemerintah-transparan-soal-corona