Kunjungan Dapil, Bukhori Serahkan Puluhan Ribu Paket Bansos Kesehatan dan Bantuan UMKM

Semarang (30/08) — Anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi PKS, Bukhori Yusuf, menyerahkan sebanyak 40 ribu paket bantuan sosial kesehatan yang terdiri dari masker, vitamin, dan obat-obatan sederhana untuk masyarakat tidak mampu dan/atau masyarakat terdampak Covid-19 di 35 kabupaten/kota se-Jawa Tengah, Sabtu (28/8).

Bantuan tersebut diserahkan kepada perwakilan Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah, dan nantinya akan disalurkan melalui Karang Taruna.

Dalam acara serah terima bertempat di halaman Kantor Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah itu, Bukhori menuturkan bahwa bantuan yang diberikan kepada masyarakat adalah wujud kehadiran negara di tengah masyarakat.Continue reading

Pastikan Bantuan RS-RTLH Tepat Sasaran di Dapilnya, Bukhori Tinjau Langsung ke Lokasi

Semarang (29/08) — Anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi PKS, Bukhori Yusuf, meninjau langsung kondisi rumah warga tidak layak huni di daerah pemilihannya guna diusulkan kepada Kementerian Sosial untuk memperoleh bantuan Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni (RS-RTLH).

Anggota DPR dari Fraksi PKS ini mengunjungi tiga kota/kabupaten di Jawa Tengah, yakni Kota Semarang, Kabupaten Semarang, dan Kabupaten Kendal untuk menindaklanjuti aspirasi dari konstituennya perihal kondisi tempat tinggal sejumlah warganya lantaran dinilai memprihatinkan. Kunjungan ini juga sekaligus untuk memastikan kebenaran dari laporan yang ia terima tersebut.

Dari hasil pencermatannya tersebut, Bukhori mendapati fakta kondisi sejumlah rumah warga yang termasuk dalam kategori sangat memprihatinkan sehingga layak menerima bantuan.

“Sebagai contoh di Kelurahan Tandang Kota Semarang, dirinya menemukan kondisi salah satu rumah warga yang tidak memiliki kamar mandi/WC, sementara tempat tinggal itu dihuni oleh 4 anggota keluarga,” ungkapnya.Continue reading

Anggota Komisi VIII Sebut Anak Yatim Piatu Nakes Perlu Diutamakan

Anggota Komisi VIII DPR RI Bidang Sosial dan Agama, Bukhori Yusuf menilai perlu ada keutamaan santunan bagi anak yatim-piatu, terutama anak dari tenaga kesehatan (nakes) yang gugur akibat COVID-19. Mengingat nakes merupakan garda terdepan dalam penanganan pandemi.

“Saya mengusulkan anak yatim-piatu yang berasal dari nakes yang wafat patut memperoleh prioritas,” kata Bukhori, Kamis (28/8/2021).

Kementerian Sosial menyebut per 20 Juli 2021 terdapat 11.045 anak yatim-piatu setelah orang tua mereka meninggal dunia akibat COVID. Menurut Politikus PKS tersebut, tenaga kesehatan yang gugur sepatutnya memperoleh penghargaan dari pemerintah, salah satunya dengan memuliakan anak-anak yang mereka. Ia juga mendorong agar Kementerian Sosial untuk segera merampungkan pendataan dengan meminimalisir kesalahan pada pekan depan.

“Saya setuju dengan adanya anggaran khusus, yang tidak membebani anggaran bansos demi membantu anak-anak kita ini,” katanya.

Sedangkan jumlah tenaga kesehatan meninggal mencapai 1.967 per 26 Agustus 2021. Sebagian besar nakes itu adalah dokter. Merespons nasib anak-anak itu, Mensos Tri Rismaharini mengaku tengah menyusun kebijakan. Ia memprediksi terdapat 4 juta anak yatim, piatu, dan yatim piatu yang akan mendapat bantuan.

“Kami sedang susun ini datanya, meminta data dari pemda dan memasukkan data di lembaga kesejahteraan sosial,” ujar Risma.

Menurut prediksi dari KawalMasaDepan, sebuah gerakan inisiatif masyarakat sipil yang fokus galang donasi untuk santunan dan biaya pendidikan anak yatim piatu, setidaknya mencatat estimasi jumlah anak yang kehilangan orang tua karena pandemi mencapai 50.000 anak se-Indonesia. Angka tersebut bukan data resmi dari Pemerintah.

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) sendiri mengakui bahwa hingga saat ini belum ada data pasti jumlah anak yatim piatu akibat Covid-19 di Indonesia. Komisioner KPAI Retno Listyarti juga bingung, mengapa hingga saat ini Pemerintah tak juga memiliki data itu.

referensi: 

https://tirto.id/anggota-komisi-viii-sebut-anak-yatim-piatu-nakes-perlu-diutamakan-giYt?utm_source=Whatsapp&utm_medium=Share

Bukhori Bantu Renovasi Ratusan Rumah Warga Prasejahtera di Jawa Tengah

Semarang (24/08) — Anggota Komisi Sosial DPR RI Bukhori Yusuf mengaku prihatin dengan kondisi tempat tinggal sejumlah warga di daerah pemilihannya yang tidak layak huni.

Berangkat keresahan tersebut, politisi daerah pemilihan Jawa Tengah 1 (Semarang, Kendal, Salatiga) ini segera bergerak untuk mengadvokasi persoalan rumah tidak layak huni kepada Kementerian Sosial (Kemensos).

Kerja kerasnya tersebut tidak berakhir sia-sia. Upayanya lantas membuahkan hasil, dimana dirinya bisa memperoleh kuota bantuan RTLH (Rumah Tidak Layak Huni) sebanyak 100 unit dari Kemensos guna diberikan bantuan renovasi. Saat ini, Bukhori dan tim tengah melakukan survei kepada sasaran yang memenuhi kriteria calon penerima manfaat.Continue reading

Bukhori Tutup Masa Reses di Dapil dengan Serap Aspirasi Pelaku UMKM dan Pendamping PKH

Semarang (23/08) — Anggota DPR RI Fraksi PKS Dapil Jateng 1 Bukhori Yusuf (Semarang, Kendal, Salatiga) bersama tim mendengar aspirasi konstituen di dapil, salah satunya pelaku UMKM di Kota Semarang.

Dalam kesempatan itu, sejumlah pelaku UMKM mengharapkan kebersinambungan bantuan pemerintah dalam membantu UMKM selama pandemi belum mereda.

Selain menyerap aspirasi pelaku UMKM, Bukhori dan tim turut menerima aspirasi dari beberapa pendamping PKH di Kota Semarang.Continue reading

Soroti Rencana Amandemen UUD 1945, Politisi PKS: Tidak Sejalan dengan Prioritas Rakyat Saat Pandemi

Jakarta (20/08) — Perubahan kelima atau amandemen Undang-undang 1945 menjadi isu panas di tengah publik belakangan ini selepas Ketua MPR Bambang Soesatyo, atau akrab disapa Bamsoet, menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Bogor, Jumat (13/08/2021) silam.

Saat itu, Bamsoet mengaku bahwa Presiden Jokowi setuju ihwal rencana MPR melakukan amandemen terbatas UUD 1945 untuk menghadirkan Pokok-Pokok Haluan Negara (PPHN) dan tidak melebar ke persoalan lain.

Merespons hal itu, Anggota DPR RI Fraksi PKS Bukhori Yusuf angkat bicara. Bukhori mempertanyakan urgensi amandemen UUD 1945 yang digulirkan di tengah kondisi krisis kesehatan masyarakat yang belum menunjukan pemulihan.

Sebab dirinya menganggap belum ada urgensi untuk mengamandemen konstitusi untuk menghidupkan kembali GBHN, atau sekarang diistilahkan dengan sebutan Pokok-Pokok Haluan Negara (PPHN).Continue reading

Kerap Membuat Kontroversi, Aleg PKS Nilai Keberadaan BPIP Patut Dievaluasi

Jakarta (17/08) — Pasca menuai kritik yang meluas dari berbagai kalangan, BPIP akhirnya mengganti tema lomba penulisan artikel ‘Hormat Bendera Menurut Hukum Islam’ dan ‘Menyanyikan Lagu Kebangsaan Menurut Hukum Islam’. Merespons hal itu, anggota DPR RI Fraksi PKS Bukhori Yusuf kembali angkat bicara.

“BPIP seperti dijalankan secara ugal-ugalan. Sikap tidak konsisten BPIP semakin menunjukan cara berpikir dan sikap orang-orang di lembaga ini yang tidak dewasa alias kekanak-kanakan,” kritiknya.

Sebelumnya, Bukhori mengkritik BPIP supaya melakukan koreksi diri setelah banyak menuai kontroversi sejak awal pembentukan lembaga ini. Dirinya menilai BPIP harus membenahi cara pandangnya dalam melihat diskursus Islam dan Kebangsaan agar berhenti melukai perasaan umat Islam di waktu mendatang akibat cara pandang yang antagonistik.Continue reading

Politisi PKS Desak BPIP Koreksi Diri Usai Diminta Bubar MUI

Jakarta (15/08) — Anggota DPR RI dari Fraksi PKS Bukhori Yusuf berharap Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menempatkan diri secara tepat dan proporsional pasca polemik yang ditimbulkan belakangan ini.

Bukhori menilai BPIP seharusnya memiliki kesadaran untuk mengoreksi diri setelah Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas melontarkan kritik pedas agar BPIP dibubarkan.

“BPIP harus segera berbenah supaya tidak salah memandang umat Islam dalam peran berbangsa dan bernegaranya. Tidak sedikit masyarakat yang kecewa terhadap adanya lomba itu” ujar Bukhori.Continue reading

Aleg PKS Tolak Rencana Penghapusan E-Warong oleh Mensos dan Berikan Solusinya

Jakarta (07/08) — Anggota Komisi VIII DPR RI Bukhori Yusuf melontarkan kritik terhadap Menteri Sosial Risma terkait rencana penghapusan program E-Warong dalam Focus Group Discussion (FGD) yang diadakan oleh Kementerian Sosial yang turut mengundang Komisi VIII DPR RI, Rabu dan Jumat (04 dan 06/08/2021).

Politisi PKS ini merasa keberatan lantaran rencana penghapusan program E-Warong dinilai tidak akan menyelesaikan akar masalah dari penyaluran bansos Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).

Selain itu, pihaknya juga menganggap pembubaran E-Warong akan berimplikasi negatif pada kegiatan pemberdayaan ekonomi kelompok rumah tangga, utamanya di lapisan menengah ke bawah.

“Mengacu pada Peraturan Menteri Sosial No. 20 Tahun 2019, tepatnya dalam Pasal 2 No. (2) huruf e disebutkan, salah satu manfaat dari BPNT adalah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di daerah terutama usaha mikro dan kecil di bidang perdagangan,” ungkapnya.Continue reading

Hadiri FGD Kemensos, Anggota FPKS Cecar Mensos Soal Kisruh Bansos PPKM

Jakarta (06/08) — Anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi PKS, Bukhori Yusuf menghadiri undangan Focus Group Discussion (FGD) yang diselenggarakan oleh Kementerian Sosial (Kemensos) secara daring yang mengangkat tema ‘Peningkatan Sistem Aplikasi Penyaluran Bantuan Sosial’.

Agenda tersebut juga membahas sejumlah isu berkaitan dengan program Kemensos selama PPKM dan turut mengundang segenap Anggota Komisi VIII DPR RI Rabu, (04/08/2021).

Dalam agenda yang dipimpin langsung oleh Menteri Sosial Risma itu, Bukhori menyampaikan secara langsung aspirasi maupun keluhan sejumlah warga yang terdampak akibat perpanjangan PPKM.

Politisi PKS ini mempertanyakan keberpihakan Mensos Risma terhadap warga rentan dan miskin yang terdampak PPKM. Pasalnya, program Kemensos yang diharapkan menjadi solusi untuk meringankan beban warga, manfaatnya belum mampu dirasakan sepenuhnya oleh masyarakat terdampak lantaran beberapa program masih menyimpan masalah dalam pengelolaan dan distribusinya.Continue reading